BAB I
KAJIAN TEORI
1.1
Pengertian
Kualitas
Vincent Gaspersz (2000:4) membagi pengertian kualitas atas pengertian
konvensional dan pengertian strategik.
a. Pengertian konvensional dari kualitas menggambarkan karasteristik
langsung dari suatu produk seperti; performance (performansi), reliability
(keandalan), ease of use (mudah dalam penggunaan), esthetics (estetika),
dan sebagainya.
b. Sedangkan pengertian kualitas yang strategik menyatakan bahwa kualitas
adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting
the needs of customers) 1
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya
kualitas mengacu kepada pokok-pokok sebagai berikut:
1.
Kualitas terdiri dari sejumlah
keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif
yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas
penggunaan produk tersebut.
2.
Kualitas terdiri dari segala
sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Dapat dikatakan bahwa pengertian kualitas tersebut diatas mengandung
fokus, yaitu terhadap konsumen (customer focused quality), yang artinya
bahwa produk atau jasa didesain, diproduksi, serta pelayanan terbaik diberikan
kepada pelanggan. Sehingga kualitas senantiasa mengacu kepada segala sesuatu
yang menentukan kepuasan pelanggan. 1
David dan Stanley (2000:50) memberikan pengertian terhadap kualitas
sebagai berikut : lebih menekankan bahwa kualitas bukan hanya penekanan pada
aspek hasil akhir, yaitu produk atau jasa, tetapi juga menyangkut kualitas
manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan, sebab sangat mustahil
menghasilkan produk yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang
berkualitas. 1
Rao et.al. (Kahar 2006) mengutip definisi kualitas dari beberapa pakar
dengan masing-masing pendekatan, yang terdiri atas :
1. Pendekatan transendental (Transcendent Approach),
Dalam pendekatan ini, Barbara Tuchman’s (1980) menyatakan kualitas
dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasikan maupun diukur. Perspektif ini umumnya diterapkan
dalam karya seni seperti musik, seni tari, seni rupa. Dalam tataran produk dan
jasa pelayanan, perusahaan dapat mempromosikan dengan menggunakan
pernyataan-pernyaatan seperti kelembutan dan kehalusan kulit (produk sabun
mandi). Defenisi seperti ini sangat sulit untuk dijadikan sebagai dasar
perencanaan dalam manajemen kualitas.
2. Pendekatan Produk (The product-based Approach)
Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karasteristik atau atribut
yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut
yang dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan
preferensi seseorang atau cocok dengan seseorang (fitness for used)
merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Pandangan yang subjektif ini
mengakibatkan konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang
berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah kepuasan maksimum yang
dapat dirasakan.
4. Manufacturing-based approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau
dari sudut pandang produsen yang mendefenisikan kualitas sebagai sesuatu yang
sesuai dengan persyaratan/spesifikasi (conformance quality) dan
prosedur. Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan
perusahaan secara internal. Oleh karena itu yang menentukan kualitas adalah
standar-standar yang ditetapkan oleh perusahaan, dan bukan konsumen yang
menggunakannya.
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai
dan harga. Kualitas didefenisikan sebagai “affordable excellence”. Oleh
karena itu kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang
memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk
yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli. 1
Definisi terhadap kualitas yang telah dikemukakan oleh para pakar
tersebut di atas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas
memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya.1
1.2
Pengertian Kepuasan
Pelanggan
Perusahaan yang berfokus pada pelanggan bersifat outward-looking dan
kepuasan pelanggan merupakan perioritas strategi bagi organisasi maupun
perusahaan.
Ada
tiga faktor utama keberhasilan dalam membentuk fokus pada kepuasan pelanggan,
adalah:
a.
Menyadarkan karyawan akan
pentingnya kepuasan pelanggan;
b.
Menempatkan karyawan untuk
berinteraksi secara langsung dengan pelanggan;
c.
Memberikan kebebasan kepada karyawan
untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka memuaskan pelanggan.1
Kesadaran semua karyawan akan pentingnya kepuasan pelanggan harus
diimplementasikan dengan tindakan nyata bahwa semua karyawan juga merupakan
pelayan, tapi bukan berarti bahwa jika karyawan sudah memiliki kesadaran akan
pentingnya kepuasan pelanggan dapat menghilangkan munculnya kekecewaan (complain).
Banyak perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan mengalami keberhasilan
dalam mengembangkan perusahaannya dan menjadikan fokus kepada kepuasan
pelanggan sebagai dasar utama dalam kenaikan kompensasi dan promosi karyawan. 1
Konsep keterkaitan kepuasan pelanggan dengan kenaikan kompensasi dan
promosi bertujuan memberikan kepuasan kepada karyawan sebagai pelanggan
internal. Hal ini berangkat dari kenyataan bahwa sulit untuk memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada para pelanggan eksternal, jika pada saat yang
bersamaan para karyawan merasa tidak puas atas apa yang mereka terima dari
perusahaan, demikian pula sebaliknya, tidak ada artinya bagi perusahaan yang
yang mampu memuaskan karyawan sebagai pelanggan internal jika mereka gagal
dalam memuaskan pelanggannya.1
Richard C. Whitely dalam bukunya ” The Driven Company”, yang
dikutip oleh Goetsch and Davis (2000:189) mengemukakan bahwa perusahaan yang
akan berhasil dalam membentuk fokus kepada kepuasan pelanggan memiliki 7
(tujuh) karasteristik sebagai berikut :
1.
Vision, Commitment, and climate
Visi merupakan arah kemana perusahaan harus menuju, untuk mewujudkan
visi tersebut semua level manajemen harus memiliki komitmen dan ketulusan yang
besar terhadap tercapainya kepuasan pelanggan. Komitmen ini diwujudkan dalam
bentuk menjadikan fokus kepada pelanggan sebagai dasar utama promosi dan
kenaikan konpensasi.
2.
Allinment with customers
Perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan selalu mensejajarkan
manajer dengan pelanggan. Perusahaan menyadari bahwa mensejajarkan manajemen
dengan pelanggan merupakan kunci sukses. Oleh karena itu, perlu menerima
masukan dari pelanggan dalam mengembangkan produk, memberikan kepuasan kepada
pelanggan sesuai dengan yang dijanjikan dan memahami atribut produk yang
disukai oleh pelanggan, hal tersebut merupakan tindakan nyata dalam mewujudkan
sejajarnya manajemen dengan pelanggan.
3.
Willingness to find and eliminate customers problems.
Mengidentifikasi masalah pelanggan dan keinginan mengatasi masalah
pelanggan merupakan usaha untuk mewujudkan fokus kepada kepuasan pelanggan.
Untuk mengidentifikasi masalah pelanggan, perusahaan harus selalu memantau
keluhan pelanggan, selalu mengupayakan adanya unpan balik dari pelanggan dan
setiap perbaikan proses dan prosedur selalu berusaha untuk menciptakan nilai
tambah bagi pelanggan.
4.
Use of customer information
Memanfaatkan informasi dari pelanggan dilakukan dengan cara memberikan
kesempatan kepada semua level manajemen untuk bertemu dengan pelanggan
eksternal, sehingga manajemen dan karyawan memahami kebutuhan dan harapan
pelanggan. Informasi dari pelanggan digunakan untuk menciptakan harapan yang
realitis kepada para pelanggan.
5.
Reaching out to customers
Menunggu umpan balik dan informasi dari pelanggan secara pasif tidaklah
cukup. Perusahaan harus selalu aktif melakukan pendekatan dengan pelanggan,
sehingga pelanggan mudah untuk menyampaikan keluhan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Informasi dini yang diterima dari pelanggan memungkinkan
perusahaan secara cepat untuk merespon keluhan pelanggan dan berusaha untuk mengatasi
secara cepat pula.
6.
Competence, capability, and empowerment of people
Kemampuan dan kesanggupan dalam rangka memuaskan kebutuhan pelanggan
harus ditunjukkan oleh setiap karyawan, untuk itu karyawan harus diberikan
sumberdaya, dukungan dan kebebasan bertindak untuk melakukan hal-hal yang
dianggap perlu dalam rangka memuaskan kebutuhan pelanggan.
7.
Continuous improvement of products and processes
Penyempurnaan produk dan proses dilakukan secara terus-menerus sesuai
dengan tuntutan dan informasi yang diterima dari pelanggan, untuk itu konsep Plan-Do-Check-Action
(P-D-C-A) dapat diterapkan dalam usaha perbaikan secara terus menerus tanpa
berhenti dan dijalankan di seluruh bagian organisasi.1
1.3 Pengertian
Total Quality Control
TQC (Total Quality Control) adalah
sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi
dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya
kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.2
TQC adalah berbagai kegiatan didalam
penyelidikan dan pengembangan, produksi, penjualan, dan pelayanan purna jual
dengan cara rasional untuk mencapai kepuasan tingkat paling ekonomis.3
Sedangkan menurut Feigenbaum TQC
adalah suatu sistem yang efektif untuk memadukan pengembangan mutu, pemeliharaan
mutu dan upaya perbaikan mutu berbagai kelompok dalam sebuah organisasi agar
pemasaran, kerkayasan, produksi dan jasa dapat berada pada tingkat yang paling
ekonomis agar pelanggan dapat mendapatkan pelayanan penuh.3
Konsep dasar TQC :
1. Kepuasan pemakai
(Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)
2. Kualitas artinya mutu
segala macam pekerjaan
3. Kualitas adalah
urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar)
Pengertian dari TQC :
1.
Total
Quality Control adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus dari Plan – Do – Check – Action (PDCA)
2. Total Quality Control
diselenggarakan tidak pada hasilnya,
tetapi selama proses sampai
dengan hasilnya
3. Jangan menyalahkan siapapun juga
4. Bicara dengan data/fakta dan unsur – unsur yang
terukur
5. Setiap kegiatan harus
punya segi kegiatan perbaikan dan
pencegahan4
Dasar Total Quality Control adalah
mentalitas, kecakapan dan manajemen partisipatif dengan sikap mental yang
mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah kesediaan bekerja
sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaannya. 2
Mentalitas Dasar Total
Quality Control
a. Kerjasama
dan Partisipasi
Agar
karyawan mengetahui cara-cara dalam membangun sikap mental dasar di lingkungan
pekerjaan masing-masing, tujuannya :
1.
Berorientasi kepada tanggung jawab
kelompok
2.
Bersedia membuat lebih
berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan
3.
Menciptakan kesadaran kelompok
4.
Dapat saling menghargai antara
golongan dan atau tingkatan
b. Berorientasi
kepada Mutu
Yang dimaksud dengan mutu/ kualitas adalah :
1. Disesuaikan
dengan permintaan
2.
Sistemnya adalah pencegahan, sejak
awal dikerjakan dengan benar
3.
Standarnya adalah harus tidak ada
kesalahan
4.
Ukurannya adalah biaya untuk
mencapai kualitas2
1.4
Tujuan Quality Control
Quality Control berarti memenuhi
keinginan costumer terhadap produk dan service, maka tujuan quality control
berdasarkan pengertian tersebut adalah :
1. Quality adalah
Kualitas produk dan kegiatan ( aktifitas kerja )
2. Cost adalah Biaya
3. Delivery adalah
Penyampaian ( ketepatan dan cara )
4. Safety adalah
Keselamatan
5. Environment adalah
Ramah Lingkungan
Membuat keseimbangan antara quality
dan cost. Kualitas dicapai secara ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses
dapat memberi jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya.4
Pengendalian mutu terpadu adalah
suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan usaha-usaha pengembangan
kualitas, pemeliharaan kualitas dan perbaikan kualitas atau mutu dari berbagai
kelompok dalam organisasi.
Tujuan Pelaksanaan Pengelolaan Mutu
1)
Pencapaian kebijaksanaan dan target
institusi secara efisien
2)
Perbaikan hubungan manusia serta
mutu barang atau jasa
3)
Peningkatan moral, prakarsa, dan
kerjasama, karyawan
4)
Pengembangan kemampuan tenaga kerja
5)
Peningkatan produktivitas dan
profibilitas usaha2
1.5 Manfaat
Pelaksanaan Pengendalian Mutu
a.
Bagi Karyawan
1.
Meningkatkan kemampuan karyawan
dalam melihat, mengenali, permasalahan, dan mencari alternatif pemecahan
2.
Meningkatkan kemampuan komunikasi
dan partisipasi didalam kelompok kerja
3.
Membiasakan berpikir secara analitis
dengan menggunakan teknik quality control
4.
Peningkatan daya kreativitas
5.
Peningkatan kepercayaan diri
b.
Bagi Institusi
1.
Pengembangan institusi melalui
akumulasi gagasan-gagasan perbaikan
2.
Meningkatkan daya saing barang atau
jasa yang dihasilkan
3.
Memperbaiki hubungan institusi
dengan karyawan
4.
Partisipasi semua karyawan di dalam
membantu terwujudnya tujuan institusi
c.
Bagi Konsumen
1.
Konsumen akan memperoleh barang atau
jasa yang bermutu baik
2.
Konsumen akan mendapatkan kepuasan
dari barang atau jasa tersebut
3.
Konsumen akan memperoleh barang atau
jasa yang memenuhi kesehatan dan keselamatan
4.
Konsumen akan menerima barang sesuai
dengan pesanannya.2
1.6 Keuntungan
dan Faktor Kegagalan Penerapan Quality Control
Keuntungan Penerapan Quality Control meliputi :
1.
Pembinaan/pengembangan personel
2. Membina rasa kebersamaan
3. Perbaikan Kualitas
4. Pengurangan Biaya
5. Perbaikan Sikap
Mental
6. Membangun Team yang
tangguh
7. Membangun kata
sepakat dan motivasi
8. Menumbuhkan sikap
kreatif dalam memecahkan masalah
9. Penghargaan terhadap
karyawan4
Kegagalan dalam penerapan
Quality Control dapat disebabkan oleh :
1. Meremehkan anggota
team yang lain
2. Tidak mendengarkan
3. Suka interupsi
4. Menggurui
5. Rendah diri
6. Mengabaikan kemampuan
yang positif
7. Tidak mengikut
sertakan
8. Menomor satukan orang
lain
9. Gagal berbicara
10. Gagal berpraktek
11. Seakan dirinya tidak terpakai
12. Seakan dirinya nomor satu
13. Menyembunyikan belang4
1.7 Sistem
Manajemen Total Quality Control
Sistem
manajemen Total Quality Control meliputi apa yang dimaksud dengan sistem
manajemen, kebijakan manajemen, proses kerja gugus TQC, tujuan gugus kerja TQM
dan program TQM.
a. Yang dimaksud sistem manajemen :
1.
Untuk mengetahui pengetahuan/konsep
standar dan sistem manajemen seutuhnya
2.
Dapat memilih cara penerapan yang
paling tepat dan efektif
3.
Sistem manajemen memilih tiga
tingkat aktivitas sesuai dengan struktur piramidal organisasi dan setiap
jenjang memiliki tugas membantu penerapan TQC sesuai dengan fungsinya
masing-masing
b. Kebijakan
Manajemen
1.
Dukugan dari manajer puncak dalam
menetapkan kebijaksanaan dan memberi pengarahan
2.
Dukungan dari manajer menengah untuk
berperan serta dalam TQC
3.
Pengawasan melekat harus diterapkan
oleh setiap atasan/sub unit/ kelompok kerja dengan cara yang benar, agar
kesalahan dapat diketahui sedini mungkin
c. Proses Kerja Gugus TQC
1.
Pengajuan masalah
2.
Analisis permasalahan
3.
Mencari pemecahan masalah
4.
Presentase pada pihak manajer, serta
5.
Manajer akan meninjau, menelusuri
atau meminta tindak lanjut dari presentasi yang dimaksud.
d. Pelaksanaan
Program TQC
Dalam pelaksanaan program TQC
terdapat dua hal yang harus diperhatikan agar TQC dapat sukses yaitu dari sisi
karyawan dan manajer.
1.
Dari sisi karyawan
Menciptakan
suasana yang cocok, Saling memberi informasi dan berkomunikasi, Dijadikan
program suka rela, Memberi pengarahan dan latihan, Bersikap terbuka dan
positif, Menyediakan waktu, sarana, fasilitas dan dana
2.
Dari sisi Manajer
Mengajukan
dan menjelaskan program TQC kepada pucuk pimpinan, Menjelaskan tujuan dan hasil
yang akan dicapai, Mendapat dukungan dari Pucuk Pimpinan. 2
1.8 Prinsip
dasar TQC
- Qualitas
adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, yaitu
dengan memberikan barang serta service yang memuaskan.
- Quality
control adalah dari Top Managemen sampai dengan seluruh karyawan benar –
benar merasakan dan menyadari bahwa Quality adalah jiwa dari perusahaan.
- Langkah
– langkah yang dilakukan dalam Quality Control adalah Plan – Do – Action (
Deming Circle ).4
1.9 Sistem Pengendalian
dalam TQC
Pemecahan masalah TQC dilakukan
dengan Plan, Do, Check and Action yang di jabarkan menjadi delapan langkah:
1) Menentukan prioritas masalah
2) Menjelaskan mengapa masalah itu
di prioritaskan
3) Mengenali status masalah
4) Susun langkah-langkah perbaikan
5) Melaksanakan langkah-langkah
perbaikan
6) Periksa hasil perbaikan
7) Mencegah terulangnya masalah
8) Menggarap masalah selanjutnya.
2
Pemecahan
masalah TQC dilakukan dengan memutar roda Plan, Do, Check and Action (PDCA)
atau bisa juga disebut sebagai deming wheel, karena yang memperkenalkan pertama
kali adalah Edward Deming.
Langkah – Langkah dalam Quality Control
a.
Langkah pertama dalam quality
control adalah benar – benar mengerti dan memahami keadaan ( kelemahan maupun
kelebihan ) yang ada pada diri sendiri.
b.
Selanjutnya adalah mampu mengurangi
kesalahan pada diri sendiri.
c.
Setelah menemukan penyebab
masalahnya, ambil penyebab nomor 1 dan 2 , buang penyebab nomor 3,4, dan
seterusnya
d.
Jangan hanya melihat hasilnya tetapi check
satu – persatu prosesnya.
e.
Check dan yakinkan fakta yang ada di
lapangan, dengan produk dan data.
f.
Lakukan pengamatan pada nilai rata –
rata dari hasil data, karena bisa saja terjadi ketidak seimbangan nilai rata –
rata.
g.
Jangan hanya melakukan penyelidikan,
tetapi dari hasil penyelidikan di check satu persatu prosesnya.
h.
Cara bekerja serta urutan bekerja
jangan hanya disampaikan secara lisan tetapi sampaikanlah dalam bentuk tulisan
i.
Kalau melihat sesuatu yang abnormal,
segera lakukan action,stop mesin, hubungi maintenance, segera cari penyebabnya
dan lakukan tindakan perbaikan
j.
Jangan sampai kesalahan yang sama
terulang kembali.4
1.10 Syarat
Pokok Suksesnya Penerapan Konsep TQC
Agar
penerapan TQC memperoleh hasil yang maksimal maka ada syarat yang harus
diperhatikan:
a.
Seluruh sumber daya manusia yang
turut serta dalam proses produksi mengerti dan memahami arti TQC dan mau
melakukannya dalam proses produksi atau pekerjaan lain yang berkaitan.
b.
TQC sebagai totalitas pengendalia
terhadap mutu produk, secara bertahap merupakan rangkaian suatu proses produksi
yang menjadi tanggung jawab masing-masing kelompok kecil dalam suatu rangkaian
yang terpadu dari Gugus Kendali Mutu atau Quality Control Circle yang bekerja
dalam satuan tim atau kelompok.
c.
Seluruh mata rantai dan siste
tersebut dapat bekerja dan efisien baik disebabkan karena latar belakang
pendidikan dan latihan yang baik maupun secara produksi yang baik menyangkut
segi tegnologi, pengalaman, kerja karyawan serta adanya sikap mental yang positif
dari karyawan.
d. Sikap mental
yang positif tersebut adalah dengan bekerja produktif dalam suatu semangat
kelompok / tim yang kuat akan menjamin mutu produksi yang tiggi, sumber balas
jasa yang lebih baik bagi tenaga kerja dan mendatangkan keuntungan bagi
pelaksana jasa. 3
Quality
Control Circel / Gugus
Kendali Mutu
Menurut Sritomo Wignjosoebroto Quality Control Circle adalahkelompok
kecil karyawan pelaksanan, kadang-kadang dipimpin oleh mandor yangsecara
sukarela akan mencari jalan dan cara untuk memperbaiki kualitas dan
mengurangi biaya-biaya produksi di tempat-tempat manapun kelompok ini
berada dalam sistem produksi.
3
Idealnya anggota QCC sebaiknya terdiri dari pekerja
yang sama agar masalahyang mereka pilih telah dikenal. Anggota QCC berkisar antara
tiga hingga sepuluh orangyang penting setiap anggota mempunyai kesempatan untuk
berpartisipasi untuk menyumbangkan saran dalam setiap pertemuan.3
Tujuan QCC antara lain:
1.
Mengurangi kesalahan-kesalahan dan
meningkatkan kualitas.
2.
Menggalang kerjasama tim yang lebih
efektif
3.
Meningkatkan motivasi karyawan.
4.
Meningkatkan keterlibatan dalam
pekerjaan.
5.
Meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah.
6.
Menanamkan kesadaran akan pencegahan
masalah.
7.
Meningkatkan komunikasi dalam
kelompok organisasi.
8.
Menciptakan hubungan atasan-bawahan
lebih harmonis.
9.
Meningkatkan anggota dan
mengembangkan kepemimpinan.
10. Menciptakan
kesadaran akan keselamatan kerja.
11. Meningkatkan
cost reduction (efisiensi biaya).
3
KEPUSTAKAAN
repository.ung.ac.id/.../ANALISIS-MANAJEMEN-MUTU-TERPADU-T...
http://rgumantijaya.blogspot.com/2012/04/total-quality-control.html
http://mnurhadi.wordpress.com/category/main/